Kamis, 29 September 2016

Tunjangan Profesi

Sebagian besar orang-orang mengenal Tunjangan Profesi dengan sebutan Sertifikasi, hehehhe.. saya tidak berani menyebut itu salah atau keliru, karena saya tidak sedang membahas masalah salah dan tidak (anda yang membaca lebih paham). Sore ini saya hanya sedang meminum kopi hangat ditemani lagu Demi Cinta nya Kerispatih dan hujan rintik-rintik diluar sana. 

Saya menerima e-mail dari kawan yang bekerja di sekolah lain yang sama-sama punya tugas menyiapkan pemberkasan Tunjangan Profesi. Setiap satu triwulan sekali secara kolektif sekolah mengirimkan berkas yang diperlukan untuk kepentingan pencairan Tunjangan Profesi. Secara kebetulan saya membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tambahan Penghasilan Bagi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah. Disana dengan jelas terpampang maksud dari Tunjangan Profesi, pasal 1 dalam Peraturan Menteri ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan Tunjangan Profesi adalah tunjangan yang diberikan kepada guru yang memiliki sertifikat pendidik sebagai penghargaan atas profesionalitasnya

Pertanyaan saya adalah:
  1. Apakah semua guru yang memegang selembar kertas sertifikat, sudah dapat disebut guru profesional?
  2. Apakah guru pemegang sertifikat tersebut sudah memahami PP Nomor 74 tahun 2008 tentang guru, Bab IV mengenai Beban Kerja seorang guru pasal 52, bahwa beban kerja guru mencakup kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan yang melekat lainya. Selain itu apakah mereka pemegang sertifikat tersebut sudah memahami bahwa 40 jam tatap muka dalam satu minggu itu merupakan bagian jam kerja dari jam kerja sebagai pegawai yang secara keseluruhan paling sedikit 37, 5 jam kerja dalam satu minggu?
Tentunya pertanyaan saya ini bukan sebagai quis yang harus dijawab dengan cara ketik spasi kirim ke 3344, atau untuk diperdebatkan secara tekstual. hihiiihhi,... ini hanya pertanyaan yang muncul ketika kita sama-sama berada dalam satu tanggung jawab yang sama mencerdaskan anak bangsa, hihihihi,...

Saya pernah menghitung rata-rata waktu kerja guru dalam sehari jika ingin memenuhi 37,5 jam dalam satu minggu kurang lebih seperti ini:

Rata-rata hitungan jam kerja guru (07.30 = masuk, 15:00=pulang) | itu pas nya yaaa, kalau kurang kita yang nanggung akibatnya, kalau lebih juga kita yang akan dapat bonusnya, hihihihiii
Tulisan ini bukan untuk menghakimi siapapun, tidak berniat memamerkan hapalan Permen dan PP, hihihih.. (percayalah aku juga niron-kan ada bertebaran di Luna Dunia Maya). Ini saya maksudkan agar semua orang yang merasa bertanggung jawab akan sebuah amanah, mari sama-sama kita perankan diri kita sebagai aktor yang paling maksimal dalam setiap sesi kehidupan kita di dunia yang sementara ini, hihihihiih...sedih!

Dan mari kita ngopi, sambil merenung siapa yang pantas dapat penghargaan itu? iya... itu yang dicetak tebal dan digaris bawahi. hihihihhhi












 

Sabtu, 24 September 2016

PAMS BWI 2016

Tahun 2016, masih menjadi tahun kegiatan PAMS BWI (Program Akselerasi Mutu Sekolah Berwawasan Internasional) untuk sekolah-sekolah yang telah menjadi sekolah sasaran program tersebut. Meski bukan menjadi sasaran tembak dari program tersebut, saya selaku anak bawang (Hiihihi..) selalu di ikutkan dalam kegiatan tersebut, hal itu bukan karena saya memiliki kualifikasi dalam program tersebut, akan tetapi lebih kepada tidak adanya tukang masangin kabel (cocolok) sama masangin LCD projektor, eheheh,....

Dalam program PAMS ini saya berperan di bidang pengelola website sekolah (hanya pengelola ya,.. hihi bukan pembuat, apalagi yang mendisain), beberapa sekolah yang sama-sama ikut serta dalam program ini memang menyiapkan orang-orang seperti saya, tetapi mereka jelas lebih pakar dan paham akan pekerjaan itu.

Dalam keterbatasan ilmu, dengan berusaha sekuat tenaga, hihiiii,..saya mencoba menerjemahkan beberapa "tagihan" yang menjadi konsekuensi peserta atau sekolah sasaran PAMS tersebut, diantaranya menyiapkan dan mengelola website sekolah sebagai indikator bahwa sekolah siap eksis dan mendukung kegiatan yang dimaksud. Tidak hanya sebatas menyiapkan, bahkan saya dituntut menyusun strategi agar maksud dan tujuan dalam program tersebut tercapai serta menghasilkan manfaat terutama bagi sekolah sasaran PAMS BWI.

E-learning adalah masalah utama yang saya hadapi. Dalam pendampingan awal program ini memang semua sekolah sepakat dan siap dengan fitur e-learning ini, yakni siap untuk dimunculkan dalam tahapan pengembangan program di tahun ketiga. Namun setelah kegiatan ini berjalan dengan rencana, ternyata apa yang saya bayangkan tidak semudah yang diharapkan (ingin hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai) hihhiii,... ternyata program e-learning tersebut "mentok" saudara-saudara, lantaran apa mentok?, karena eh.... karena, sumber daya kurang mendukung.

Peralatan, faktor ekonomi, fitur aplikasi, waktu, dan koneksi (jaringan) menjadi beberapa masalah yang timbul menyertai keberlangsungan program tersebut. Setelah berdiskusi dengan para stakeholder, maka kita sepakat yang semula aplikasi edmudo kita gunakan, beralih kepada blog. Meski secara teknis blog belum sepenuhnya memiliki peranan maksimal dalam kegiatan e-learning, akan tetapi ini cukup mewakili solusi dari beberapa keterbatasan yang kami miliki.

Kegiatan Pelatihan Web Blog bagi Guru-guru
Idealnya, semua siswa memiliki acount tersendiri dan guru memiliki acount tersendiri pula, kemudian siswa memiliki gadget yang dapat digunakan untuk berinteraksi dalam kegiatan e-learning, tetapi keterbatasan website "seribu umat" (CMS Balitbang) yang kami miliki belum sepenuhnya dapat memfasilitasi kegiatan tersebut, terlebih ada hal yang cukup menjadi masalah bagi kami yaitu kemampuan siswa dan peralatan yang kurang mendukung. Dari survei yang dilaksanakan, hanya ada kurang dari 20% siswa yang memiliki gadget dalam mendukung kegiatan e-learning.

Solusi yang paling mendekati ketercapaian indikator kerja kunci tambahan adalah guru memiliki blog, dan siswa dapat mengakses program pembelajaran, tugas, serta materi pembelajaran dalam blog guru tersebut, dengan interaksi selanjutnya dapat dilaksanakan secara offline. Sehingga dengan demikian, ketertarikan guru terhadap dunia IT bertambah, budaya transformasi informasi secara digital semakin berkembang, siswa dan guru melek IT, wawasan internasional semakin mungkin untuk dicapai.

Dari hasil pelatihan, antara pembuatan edmudo dengan pembuatan blog, ternyata pembuatan blog lebih disenangi dan di apresiasi oleh guru-guru, hal itu terlihat dari hasil kepemilikan alamat blog dalam dua hari setelah pelatihan sudah 70% guru memiliki blog dan 30% diantaranya sudah terisi dengan berbagai rubrik, baik itu materi, RPP, tugas, dan bahkan penilaian.

Klik Disini untuk melihat beberapa alamat blog guru hasil pelatihan yang saya bimbing di SMP Negeri 1 Cugenang.

Kegiatan Pendampingan Ke-2 PAMS BWI Tahun 2016



Rabu, 14 September 2016

Cek Kadar Gula Darah

Saat saya ditanya sudah cek kadar gula darah, maka jawaban saya selalu sama, "saya tidak mau cek kesehatan, sekiranya keadaan badan saya baik-baik saja" hihihihi,.. sebetulnya lebih dekat jawabannya takut tertekan, jika memang hasil pengecekan ternyata ada apa-apa dengan kondisi tubuh ini.

Tapi dengan kesadaran akan usia yang semakin bertambah, maka rasa penasaranpun semakin tinggi, hingga pada akhirnya ketika ada kesempatan (chek gratis) hihihi,.. maka hal itu pun terjadi. Ya,... chek gula darah, dan hasilnya alhamdulillah tidak terlalu menghawatirkan (aman-aman saja).

Menurut orang yang lebih paham akan kondisi kadar gula darah, katanya penyakit gula adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh.

Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan.Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). 

Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah. Apabila level gula darah tinggi hipertensi meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi level gula darah. Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan oleh tidak cukup atau tidak dihasilkannya insulin, sementara tipe 2 disebabkan oleh respon yang tidak memadai terhadap insulin yang dilepaskan “resistensi insulin”. Kedua jenis diabetes ini mengakibatkan terlalu banyaknya glukosa yang terdapat di dalam darah. 

Untungnya setelah di cek kadar gula dalam tubuh saya 139 mg/dl, kondisi tersebut diperoleh setelah makan kurang lebih 1 jam, maka itu artinya kadar gula saya STANDAR. (alhamdulillah).
hasil cek kadar gula darah


Jumat, 09 September 2016

Rabu, 07 September 2016

Sholat Berjamaah

Hari ini sebetulnya jadwal untuk futsal, setelah sholat ashar biasanya kita main futsal sampe menjelang magrib. Tapi karena ada jadwal lain yang lebih penting dan emezing, hihihihi,.. maka khusus untuk Rabu minggu ini futsal di cancel. Sholat ashar berjamaah di masjid agung Cianjur, ya karena saya harus ikut sholat berjamaah di sana. Terlepas dari pro dan kontra tentang program baru Bapak Bupati Cianjur, menghimbau seluruh pegawai (terlebih PNS) untuk mengusahakan sholat berjamaah khususnya sholat shubuh dan ashar di masjid agung Cianjur yang merupakan salah satu ikon di Kabupaten Cianjur, saya secara pribadi mendukung pake sangat, hihihii. Sebab apa?, sebab itu suatu kebaikan.

Tidak sedikit memang yang menggunjingkan program tersebut, ada yang menyayangkan, karena urusan ibadah harus dipolitisasi dll, bahkan tidak jarang ada berbagai macam anekdot yang menyertai program sholat berjamaah tersebut. 

Sebetulnya dalam menyikapi hal tersebut, simpel sih heheh (menurut saya), mau sholat berjamaah di Masjid Agung ya ikut,.. gak mau ya jangan ikut, hihihi simpel kan. Terlalu jauh saya pikir kalau kita menghubung-hubungkan kegiatan tersebut dengan hal lain yang rumit dan terkesan konspirasi, hihihiiiii...

Saya sendiri bersyukur dan sangat mendukung, bahkan setiap waktu pemerintah dalam hal ini bapak bupati sebagai kepala daerah menghimbau, bahkan mewajibkan warga (terlebih laki-laki) untuk sholat berjamaah di masjid, baik di masjid agung maupun masjid sekitar tempat dimana kita berada.

Kenapa harus di masjid agung? pertanyaan itu memang jadi trending topic. Jawabannya karena masjid agung Cianjur adalah salah satu ikon religi yang ada di Kabupaten Cianjur, maka tidak salah juga (bahkan harus) masjid tersebut harus di makmurkan, oleh siapa,.. ya oleh orang Cianjur yang peduli dengan Kabupaten Cianjur, terserah dia mau datang dari daerah Ciloto, Puncak Cipanas, atau dari Rajamandala, atau mungkin dari Cidaun dan yang lainya. hihihhi,...

Stop menghujat, ikut sholat berjamaah, urusan ikhlas, khusu, amal, itu yang menilai Allah SWT, luruskan niat, karena semua manusia yang menganut agama Islam artinya telah mendapatkan hidayah dari Allah Ta’ala (Jalan lurus yang dapat mencapaikan seseorang pada tujuan kehidupan bahagia di akherat) tetapi tidak semua dari mereka mendapat taufiq untuk mengerjakan amal shaleh.

catatan hari ini:
  • Shubuh tadi bangun jam 04.59 (telat gak bisa berjamaah)
  • Sholat dhuhur berjamaah di masjid sekolah (alhamdulillah berjamaah)
  • Sholat ashar berjamaah di masjid agung (emezing,... hiiiih)
  • Sholat magrib berjamaah (balik lagi ke masjid sekolah) tadinya tetap mau futsal tapi telat.
  • Sholat isya tidak berjamaah (perjalanan pulang ke rumah).

mudah-mudahan besok bisa lebih baik.

Bukti fisik (hihihihi)





Senin, 05 September 2016

Menjadi Pembicara



Saya menggunakan judul mengambil kata "Pembicara" bukan sebagai narasumber, sebab pembicara mengandung arti seseorang yang dipercaya untuk menyampaikan suatu hal, berita, atau informasi di depan umum. Seorang pembicara dapat saja memiliki bidang dan mengambil kedudukan yang berbeda dalam menyampaikan isi pembicaraannya. Kedudukan pembicara dapat menyampaikan pembukaan atau penutup, menambah pengetahuan, serta memotivasi dan mempersuasi pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Berbeda jika yang digunakan adalah kata narasumber berarti merujuk kepada seseorang, baik mewakili pribadi maupun suatu lembaga, yang memberikan atau mengetahui secara jelas tentang suatu informasi, atau menjadi sumber informasi untuk kepentingan pemberitaan di media massa.

Masalahnya kegiatan saya kali ini adalah menyampaikan informasi yang mungkin untuk sebagian orang jika mengetahuinya adalah berbeda dengan bidang yang sedang saya geluti, yaitu menyampaikan materi pada LDKS dengan tema atau isi materi "Simulasi administrasi kegiatan OSIS" sedang bidang yang saya geluti atau jabatan saya sendiri adalah sebagai pengadministrasi umum. Tapi daripada "pabeulit" sudahlah saya pelajari materinya, dan saya sampaikan kepada calon pengurus OSIS, mudah-mudahan bermanfaat. Next insya allah akan saya bahas apa materinya, hihi....



Menyampaikan materi administrasi kegiatan OSIS

Senin, 18 Januari 2016

Ciri-Ciri Orang Kreatif!

Mau tau ciri-ciri orang kreatif? Kamarnya berantakan!
Yap, kamar yang berantakan itu karena sang penghuni terlalu sibuk menjadi kreatif, melompat dari satu ide ke ide lainnya dan nggak memiliki waktu untuk membersihkan coretan-coretannya, misalnya.
Nggak bercanda kok. Sebuah studi dari University of Minnesota menunjukkan bahwa rumah atau kamar berantakan sebenarnya disebabkan pemikiran yang lebih kreatif.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa lingkungan berantakan menunjukkan bahwa orang ingin melawan arus dan menggunakan pikiran mereka untuk ide-ide baru yang tidak biasa.
Tentu semua orang ingin menjadi kreatif. Namun, masih diragukan apakah dengan membuat ruangan berantakan dengan sengaja, maka berarti kamu adalah orang yang kreatif.
Namun, seenggaknya ada penjelasan mengapa meja belajar yang kayak ladang ranjau, tetapi tetap bisa berhasil meraih nilai tinggi
(http://hai-online.com/Self-Improvement/Psycho/Ciri-Ciri-Orang-Kreatif-Adalah-Kamar-Berantakan)
Ini tulisan yang salah atau yang merasa kamarnya berantakan memang dia kreatif? 
yang jelas, kamar kerja saya tidak cukup rapih! hehehehhe