Anak-anaku yang hebat!
Terkadang anak-anak didik kita terlalu hebat bila dibandingkan dengan guru nya “ini untuk hal tertentu” penguasaan teknologi misalnya!. Seorang anak didik dapat dengan mudah dan cepat memahami manfaat dan nilai lebih dari sebuah teknologi, sementara sang guru hanya bertahan dengan kualitas yang dia bawa sejak mengenyam bangku kuliah (ini sebagian kecil,..). apalagi dengan dalih sudah menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbuat banyak di gaji, berbuat sedikit di gaji pula,.. jadi mending,........! betul berbuat sedikit saja heheheh toh sama- sama di gaji hahahahh, ini bukan karena aku belum menjadi PNS heheheh,. Yang jelas itulah kondisi yang selama ini aku pahami!.
Mari kita lihat sejenak tingkah anak didik kita! (tring,..) Siapa siswa setingkat SMP yang tidak mengenal facebook, twetter dan jejaring sosial lainya saat ini, hampir semua tahu dan sebagian besar memiliki accountnya, yang lebih keren mereka update setiap setengah jam sekali (busyettt,.. makan malamnya ama FB kali yee,.. heheh). Tapi coba lihat berapa banyak guru yang memiliki account FB aktif mungkin hanya sebagian kecil yang aktif (wuehhh,.. siapa bilang sebagian kecil,. Salah! hampir semua guru punya FB | o... iya lupa, hampir semua-nya guru punya FB, bahkan terakhir updatenya masih bulan Juli 2010..| heheheh). Apa hubunganya guru harus update status FB dengan anak didik kita? banyak alasan ilmiah yang guru kemukakan ketika mereka di tuntut tanggung jawabnya agar tidak ketinggalan teknologi, berikut diantaranya :
- Update status FB buang-buang waktu saja!
- Kan yang kita tulis bisa dilihat ama mata-mata negara lain ntar kalau mereka menilai otak kita gimana? (kejauhan kali yaa..)
- Status FB,..Gak penting dah tua! (heheh Ngaku)
- Maaf saya mah gak ngerti (halloooo guru gitu lho,...)
- Ntar lewat FB anak saya aja! (parah...)
Apakah wajib hukumnya seorang guru punya account FB dan meng-add semua anak didiknya (jawaban saya,.. “WAJIB” harus). Apa asalanya alasannya sehingga guru harus funya punya FB?
Begini lhooo ibu-ibu dan bapak-bapak guru tercinta (mmmmmuach...)!
Selama teror Facebook bertebaran dari beberapa tahun silam! Secara otomatis naluri tingkat keilmuan anak didik kita dengan mudahnya mengikuti perkembangan tersebut. Hampir semua tingkah laku/akhlak terutama tata cara mereka berbicara (menulis status di FB), tidak ada rambu-rambunya (meski guru TIK berkoar-koar dengan semangat 45 mulai dari menakut-nakuti mereka akan bahaya FB, menasehati mereka dengan bahasa ustad m,, ehmmmn..... heheh). Tetapi tetap mereka punya waktu tersendiri untuk menyampaikan segala macam unek-unek mereka (mending yang baik | kalau lagi sadar) artinya tidak cukup hanya guru TIK saja (membela diri,. Heheh) banyak dari mereka pada umumnya menancap gas berbicara, berkomentar, bahkan dengan senangnya memaki sahabatnya sendiri yang ketahuan selingkuh dengan pacarnya di FB dll.
Rumit saudara, jika memperhatikan mereka anak didik kita bertingkah di dunia maya! Itulah sebabnya kenapa kita harus mengawal pendidikan mereka hingga ke dunia maya, kalau kita ketinggalan, wah repot!!!!!!. Pendidikan di Indonesia bisa gagal, negara akan banyak diisi oleh manusia yang kurang didikan tata krama dan akhlak, negara akan menjadi sarang para koruptor (kejauhan ya,.. hehehh | hanya melamunkan masa depan negara kita,..). intinya kita mendidik jangan tanggung-tanggung (ntar Alloh ngasih kebaikan ke kita juga nagnggung hehehh).
“So,.. apa urusanya itu kan dunia anak didik yang sudah diluar jam pelajaran, guru kan hanya bertugas 5 sampai 6 jam saja selebihnya urusan orang tua saudara-saudara!” (inilah jawaban seorang pengajar bukan pendidik..). Mendidik tidak ada batasan waktu wahai para bapak ibu guru!, mendidik adalah tanggung jawab kita sebagai sesama manusia, mendidik adalah panggilan jiwa, mendidik adalah mengingatkan diri akan akhlak mulya, mendidik adalah bukti kasih sayang Tuhan kepada kita.
Oleh karena itu saudara-saudara (halah,... cape Ungggg)...intinya anak didik kita perlu pengawasan secara menyeluruh tapi bukan untuk mengikat mereka untuk tidak bergaul, mengawasi mereka tapi bukan untuk memata-matai mereka!. So belajar lah seperti anak didik kita yang super hebat, mencerna pengetahuan, berkreasi dan berkarya dengan bahasa mereka!
Agar mereka selamat dalam menjajaki dunia teknolgi (setidaknya kita meluruskan mereka yang terjebak dalam dunia teknologi), itu berarti guru harus ada di samping mereka “setiap saat” kapanpun mereka perlu dididik. Itulah sebabnya guru wajib harus punya FB karena anak didik punya FB, mereka ada di dunia maya masa guru masih tetep di dunia nyata! Kan gak meching,.. heheheh. Guru kan minimal ada 12 mata pelajaran (berarti harus 12 mata pelajarannya dong ada di dunia maya jangan hanya TIK aja hehehehhe) heheh biar mereka anak didik kita tidak kesasar! – semoga bermanfaat-
Pak imformasinya sngat kren bngt
BalasHapusHihi...
BalasHapusjadi rumaos men fb wae... hehe...