Kalo baca tulisan angka 13 jadi inget film dulu yang ada sangkut pautnya sama angka 13, eheheh serem abis pokoknyamah. Ini mungkin sedikit memperjelas kenapa sebagian siswa ada yang menuliskan kekesalan kurtilas sampe berulang ulang bahkan dalam status media sosial mereka yang semestinya berisi kebanggaan terhadap inovasi pendidikan yang katanya lebih baik, tapi mereka malah mencibirnya habis-habisan hehehehhe,...(padahal apa hubunganya film yang ada 13 nya dengan kurikulum 13),. pokonya sambungin aja!
"dan sesungguhnya jam istirahat diatas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan kurikulum 2013" - sampe segitunya,.. dikira kurtilas UUD hehheh,..
" teu pira kurikulum 13 gusti,.. Cape hate" - curhat inimah,...
"Kieu caranamah setuju we UN kelas 2 meh gancang angges,..lah" - mmmmhh prustasi ya!
"kurtilas itu bagus,. saking bagusnya kita kewalahan menghadapinya" - ngambul! (sunda : nyungkun)
"4 pelajaran dan 9 jam. olab. belajar itu sebentar tapi sering" - pendapat inimah!
"Pengajar itu tidak mau tau kalo kita ini cape dan kewalahan dengan tugas, free test, postes dll. dengan waktu pengerjaan yang singkat. Asa kerja rodi" - curhat lagi..
"ngaronda puguhlah, kapalang sore.." - tugas yang kesorean! hehehe belum beres
itulah sumpah serapah yang saya ambil dari beberapa celotehan status pelajar yang seharusnya tidak keluar dari seorang pemuda harapan bangsa (ini belum tentu pemuda yang salah, mesti ada tinjauan, evaluasi-kenapa meni separah ini).
Sebagai seorang manusia yang berada dalam lingkungan pendidikan (tidak termasuk dalam bahasan bahasa dan tulisan di blog ini), miris rasanya menyaksikan kurtilas ini, mulai dari pelatihan guru-guru yang terkesan memepet mepetkan diri, distribusi buku yang belum merata, beberapa perubahan komposisi mata pelajaran, apalagi TIK yang gak di ajarkan secara konvensional - kasian anak smp yang punya cita-cita mau masuk ke SMK jurusan TKJ dan RPL yang gak punya fasilitas komputer, uang pas-pasan, rumah di pinggir gunung gede (komplit) penderitaannya, kemungkinan besar hanya bisa menghisap jari dan good bye TKJ n RPL heheheh - curhat guru TIK inimah | fakta membuktikan untuk masuk ke SMK jurusan TKJ dan RPL yang bonafit perlu sedikit pemahaman mendalam perihal komputer).
Kita tidak bicara harapan pemerintah bahwa penguasaan TIK harus seperti penguasaan HP, masalahnya truk kontainer itu akan selalu ada, tidak dapat digantikan oleh sedan dan sejenisnya. PC itu akan selalu ada dan perlu cara, teknik, serta metode pembelajaran yang konvensional tidak bisa digantikan oleh smart phone yang dimaksudkan, hanya dengan mempelajari secara otodidak, kita bicara pelajar yang ada di wilayah pedesaan, pegunungan, desa, kampung dan sejenisnya. Mereka harus berkeringat, "ngadegdeg" dikala menghadapi sebuah Personal Computer, bagaimana pelajaran TIK dihapuskan? (pemerintah : bukan dihapuskan tapi terintegrasi dengan pelajaran lain) heheheheh,...tetep aja judulnya TIK tidak ada jam pelajarannya, anak tidak dikenalkan secara jelas mana sistem operasi dan mana sistem aplikasi, gimana mau pinter, hehehehhe bisanya pake doang, ngerti kagak! Puas,.. hehehh.
itulah kurtilas dimata saya yang hampir sama dengan pemuda harapan bangsa diatas, mungkin saat ini hanya bisa mengeluh dan mencibir. Semoga kebaikan yang tertanam dalam kurtilas lebih bisa terlihat dengan jelas, agar kami tidak PRUSTASI!.
Catatan : celotehan pelajar diatas, saya ambil dari status BBM beberapa siswa SMA dan SMK favorit di Cianjur - nama dan identitas tidak dipublikasikan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar